Studi Kasus terencana dan tidak terencana

NAMA                                :    ALVIN VALLENSIA DELI
NPM                                   :    23410125
PRODI                               :    ILMU KOMUNIKASI
MATA KULIAH                  :    SOSIOLOGI KOMUNIKASI
DOSEN PENGAMPU        :    Silvi Aris Arlinda, S.I.Kom., M.I.Kom



  1. Studi Kasus Terencana: Pembangunan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung
    A. Deskripsi:
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah salah satu mega proyek infrastruktur di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung. Proyek ini melibatkan pembangunan jalur kereta berkecepatan tinggi yang diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antara kedua kota menjadi sekitar 40 menit.

    B. Analisis:
- Perencanaan yang Matang: Proyek ini telah melalui tahap perencanaan yang panjang dan melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, hingga kontraktor dan konsultan.
- Teknologi Canggih: Penggunaan teknologi kereta api berkecepatan tinggi merupakan langkah maju dalam transportasi di Indonesia.
- Potensi Ekonomi: Diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Bandung dan sekitarnya, terutama sektor pariwisata dan bisnis.

    C. Tantangan:
- Biaya: Proyek ini menelan biaya yang sangat besar.
- Teknis: Pembangunan infrastruktur kereta cepat di daerah bergunung-gunung seperti Jawa Barat memiliki tantangan tersendiri.
- Sosial: Adanya potensi konflik sosial terkait pembebasan lahan.

    D. Link Berita:
Untuk mendapatkan informasi terbaru dan lebih detail mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung:
https://dephub.go.id/post/read/pemerintah-berkomitmen-membangun-kereta-cepat-jakarta-bandung

    E. Analisis Lebih Lanjut:
        Dampak Positif:
- Peningkatan Konektivitas: Mempercepat akses antara Jakarta dan Bandung, sehingga meningkatkan mobilitas orang dan barang.
- Pariwisata: Mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Bandung.
- Investasi: Menarik minat investor untuk berinvestasi di wilayah Bandung dan sekitarnya.
        Dampak Negatif:
- Beban Lingkungan: Pembangunan infrastruktur dapat berdampak pada lingkungan, seperti kerusakan hutan dan pencemaran.
- Ketimpangan Sosial: Tidak semua masyarakat dapat menikmati manfaat dari proyek ini, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar jalur kereta.

    F. Kesimpulan:
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan contoh studi kasus perencanaan yang besar dan kompleks di Indonesia. Proyek ini memiliki potensi besar untuk membawa dampak positif bagi perekonomian dan masyarakat, namun juga perlu diantisipasi dampak negatifnya.

    G. Analisis Kritis:
Jangan hanya mengandalkan satu sumber informasi, tetapi lakukan analisis kritis terhadap berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

    H. Perkembangan Dinamis:
Proyek pembangunan adalah hal yang dinamis, sehingga informasi yang Anda dapatkan hari ini mungkin berbeda dengan besok.



        2. Studi Kasus Tidak Terencana: Pertumbuhan Permukiman Kumuh di Bandung

A. Deskripsi:
Kota Bandung, dengan pesonanya sebagai kota mode dan pariwisata, juga menghadapi permasalahan klasik perkotaan: pertumbuhan permukiman kumuh. Fenomena ini terjadi secara spontan dan tidak terkendali, umumnya dipicu oleh urbanisasi yang masif dan terbatasnya lahan yang tersedia. Permukiman kumuh di Bandung seringkali ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, kualitas bangunan yang buruk, sanitasi yang minim, dan akses terbatas terhadap layanan publik.

B. Analisis: 
        Penyebab Utama:
- Urbanisasi: Aliran penduduk dari pedesaan ke kota mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.
- Keterbatasan Lahan: Pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan penyediaan lahan yang cukup untuk permukiman.
- Faktor Ekonomi: Kemiskinan memaksa sebagian besar penduduk untuk menempati lahan-lahan yang tidak layak.

        Dampak Negatif:
- Sosial: Tingkat pendidikan rendah, angka kriminalitas tinggi, dan masalah kesehatan masyarakat.
- Ekonomi: Produktivitas rendah, sulitnya mendapatkan pekerjaan formal, dan ketergantungan pada sektor informal.
- Lingkungan: Pencemaran lingkungan, banjir, dan masalah sanitasi.

C. Upaya Penanganan:
- Program pemerintah: Pembangunan infrastruktur dasar, relokasi, dan pemberdayaan masyarakat.
- Partisipasi masyarakat: Gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pengembangan usaha kecil.
- Kolaborasi lintas sektor: Pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil bekerja sama mencari solusi.

D. Link Berita:
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mencari berita terkait permukiman kumuh di Bandung
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6144309/dpkp-ungkap-penyebab-munculnya-kawasan-kumuh-di-kota-bandung

E. Analisis Lebih Lanjut:
Pertumbuhan permukiman kumuh di Bandung merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi jangka panjang dan terpadu. Selain upaya pemerintah, partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Pendekatan yang komprehensif, melibatkan berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan, perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal.

F. Catatan:
- Data Terbaru: Selalu gunakan data terbaru untuk analisis Anda.
- Multiperspektif: Lihat masalah dari berbagai sudut pandang, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun akademisi.
- Analisis Kritis: Jangan hanya mengulang
z informasi yang ada, tetapi lakukan analisis yang kritis dan mendalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta MenggelarPerlombaan Turnamen Mobile Legends Zelosfest

Momen Warga Bandung Salat Id di Halaman Apartemen Gateway Cicadas

Agenda Solo Hari Ini: Ada Pembagian Bubur Samin hingga Solo Is Solo